Profil Karantina Ikan Cirebon

STASIUN KARANTINA IKAN KELAS II CIREBON

 

Alamat : : Jl. Cideng Indah No. 236 A, Kedawung-Cirebon
Telepon : (0231) 248857
Fax  : (0231) 248857
   

Alamat Laboratorium : Jl. Cideng Indah No. 236 A, Kedawung-Cirebon
Telepon                        : (0231) 248857
Fax                                 : (0231) 248857
e-mail                           : ski2cirebon@yahoo.co.id

Kantor Pelabuhan Laut Cirebon

Alamat       : Jl. Bali No. 2, Pelabuhan Cirebon
Telepon     : (0231) 200598
Fax              : (0231) 200598

2. Kontak
 Nama  : M.W. Giri Pratikno, S.Pi, MM 
 Jabatan  :  Kepala Stasiun Karantina Ikan Kelas II Cirebon
 No Hp  :  0811731033
 Alamat e-mail  :  ski2cirebon@yahoo.co.id
 
3. Wilayah Kerja
Wilayah Kerja Stasiun Karantina Ikan Kelas II Cirebon yaitu seluruh wilayah Jawa Barat, Stasiun Karantina Ikan Kelas II Cirebon Memiliki 1 SatKer yaitu SatKer Husein Sastra Negara di Bandung
 
 Alamat             :  Jl. Padjadjaran No. 156 , Bandung
Telepon           : (022) 86060076
Fax                    : (022) 86060076
Alamat e-mail : satkerbandung@yahoo.co.id


       Nama   H a s i m, S.Pi
 Jabatan   Pjb. Satker Husein Sastra Negara Bandung Karantina Ikan Kelas II Cirebon
No Hp   081213754569

4. SDM
A. Stasiun Karantina Ikan Kelas II Cirebon:
    Jumlah Tenaga Teknis : 13 orang
    Jumlah Tenaga Non Teknis : 6 orang
B. SatKer Husein Sastra Negara Bandung
    Jumlah Tenaga Teknis : 5 orang
    Jumlah Tenaga Non Teknis : 2 orang

5. Laboratorium

Level : Level 2
Metode Pemeriksaan Yang Dapat dilakukan : Konvensional
Akreditasi : belum terakreditasi

Uji Coba
Tahun : 2008
Judul :Kelangsungan Hidup Koleksi Awetan Streptococcus sp. yang menggunakan Gliserol

Resume Hasil uji Coba :
Pembuatan koleksi awetan bakteri HPIK sangat diperlukan oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Ikan dengan berbagai alasan, antara lain untuk koleksi specimen, untuk melakukan diagnosis lanjutan (rujukan) ke laboratorium lain, maupun untuk kepentingan yang akan datang seperti penelitian, pengembangan maupun diagnosis ulang.
Uji coba ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi gliserol sebagai media awetan yang efektif dan efisien dalam mempertahankan kehidupan bakteri Streptococcus iniae (HPIK golongan II). Kegiatan uji coba dilakukan di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Kelas II Cirebon. Bahan mikroba S.iniae diperoleh dari laboratorium Fakultas Perikanan UGM.
Uji coba diawali dengan uji pendahuluan yang meliputi persiapan inokulum, gliserol dan inokulasi dalam cryotube. Sebelum dipreservasi, dilakukan uji biokimia terhadap isolat bakteri untuk mengetahui karakterisasinya. Dan diperoleh hasil yaitu isolat yang digunakan tidak spesifik Streptococcus iniae, namun hanya Streptococcus sp. Karakteristik yang diketahui meliputi : gram +, coccus, non-motil, katalase -, oksidase -, glukosa +, Fermenter, tidak tumbuh di Mc. Conkey Agar, laktosa +, mannitol +, tumbuh di NaCl 6,5% dalam 24 jam, dan VP +. Pada persiapan inokulum diperoleh kepadatan awal koloni bakteri adalah 7,8x108 CFU/ml.
Uji utama terdiri dari 4 (empat) macam perlakuan yaitu : P1= (bakteri S.iniae-TSB) + gliserol 20%, P2= (bakteri S.iniae-TSB) + gliserol 25%, P3= (bakteri S.iniae-TSB) + gliserol 30%, P4= (bakteri S.iniae-TSB) + gliserol 35%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali.Untuk mengetahui jumlah bakteri dilakukan Penghitungan Total Plate Count (TPC). Penghitungan dilakukan pada awal sebelum penyimpanan suspensi dalam freezer bersuhu -20°C, dan saat penyimpanan setelah 2 minggu, 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan. Data koleksi awetan yang dapat bertahan hidup dianalisa secara statistik dengan Rancangan Acak Lengkap. Hasil uji utama menunjukkan pada pemeriksaan setelah penyimpanan 2 minggu, 1 bulan, 2 bulan, dan 3 bulan, perlakuan konsentrasi gliserol tidak memberikan perbedaan yang nyata terhadap jumlah kepadatan bakteri. Sedangkan pada bulan ke-4 terlihat adanya perbedaan yang nyata pada pemnerian gliserol 30% dan 35%.

6. Pemantauan
Pemantauan daerah sebar Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) bertujuan untuk mengidentifikasi serta menginventarisasi Hama Penyakit Ikan (HPI) di wilayah Jawa Barat. Kegiatan pemantauan diharapkan dapat memberikan data dan informasi bagi pencegahan masuk dan keluarnya hama Penyakit Ikan Karantina terutama dari dan ke wilayah Jawa Barat.
Kegiatan pemantauan HPI/HPIK dilakukan dalam 2 periode yaitu bulan Maret dan Agustus 2007. Lokasi pemantauan meliputi 9 (sembilan) kabupaten, yaitu Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta, Bandung, Ciamis, Tasikmalaya, Majalengka dan Indramayu. Pengambilan sampel ikan diusahakan yang menunjukkan adanya gejala-gejala klinis suatu penyakit, sedangkan pada sampel yang tidak menunjukkan gejala klinis maka sampling dilakukan secara acak. Sampel ikan yang diambil pada pemantauan tahun 2007 terdiri dari 22 (dua puluh dua) jenis ikan yaitu : Ikan corydoras panda, mas, nila, nilem, neon tetra, bawal, lele, gurame, blaster, komet, dubois, sapu-sapu, zebra pink, cichlid afrika, rosy barb, manvis, black tetra, patin, synondontis polkadot, komet, Sumatra. Dan 3 (tiga) jenis udang yaitu udang galah, windu dan Vannamei.
Hama Penyakit Ikan yang ditemukan terdiri dari 21 jenis parasit yaitu Agarella sp., Apiosoma sp., Argulus sp., Bodomonas sp., Chilodonella sp., Centrocestus sp., Dactylogyrus sp., Epistylis sp., Gyrodactylus sp., Ichthyopthirius multifilis, lernaea sp., Oodinium sp., Myxobolus koi, Trichodina sp., Trichodinella sp., Henneguya sp., Zoothamnium sp., Paramaesium sp., Calliperia bravipes, Transversotrema sp., dan Vorticella sp.
Jenis jamur yang ditemukan ada 6 macam yaitu Saprolegnia sp., Exophiala sp., Paecilomyces sp., Leptolegnia sp., Cladosporium sp.,dan Fusarium sp. Diantara parasit dan jamur tersebut tidak ada yang termasuk HPIK.
Pada Hama Penyakit Ikan golongan bakteri ditemukan 26 jenis bakteri. Salah satu diantaranya yaitu Edwardsiella tarda termasuk HPIK golongan II.
Hasil uji PCR pada beberapa sampel ikan Mas di daerah Bogor, Cianjur, Majalengka dan Sukabumi menunjukkan positif terinfeksi KHV. Sedangkan uji PCR yang dilakukan terhadap sampel udang menunjukkan hasil negatif terinfeksi TSV maupun WSSV.

PETA SEBAR HPI/HPIK
 
I.Bandung :
Parasit :Chilodonella sp.,Apiosoma sp.,Vorticella sp.,Trichodinella sp.,Dactylogyrus sp., Oodinium  sp.,Lernaea sp.,Epystilis sp.,Argulus sp.,Gyrodactylus sp.,Centrocestus sp.
Jamur : Aspergillus niger,Exophiala sp.,Saprolegnia sp.,Paecilomyces sp.
Bakteri :Aeromonas hydrophilla,Pseudomonas cepacia,Acinetonbacter sp.,Bacillus sp.,Vibrio spp.,Plesiomonas shigelloides,Staphylococcus sp.,Pseudomonas sp.
Virus : -
II.Cianjur :
Parasit :Trichodinella sp.,Oodinium sp.,Myxobolus koi,Trichodina sp.,Gyrodactylus sp., Dactylogirus sp.,Apiosoma sp.,Centrocestus sp.
Jamur : Aspergillus sp.
Bakteri :Plesiomonas shigelloides, Acinetonbacter spp., Staphylococcus sp., Aeromonas hydrophilla, Alcaligenes sp.,Aeromonas popofii,Aeromonas caviae,Aeromonas jandaei
Virus : Periode I KHV (+), Periode II KHV (+)
 


III.Bogor :
Parasit : Oodinium sp.,Epystilis sp.,Dactylogyrus sp.,Trichodinella sp.,Apiosoma sp.,Trichodina sp. Chilodonella sp.,Bodomonas sp., Gyrodactylus sp.,Centrocestus sp.,Thelohanellus sp.
Jamur : Aspergillus sp.
Bakteri : Citrobactere freundii,Yersinia enterocolitica,Vibrio spp.,Plesiomonas shigelloides Aeromonas hydrophilla,Plesiomonas shigelloides,Aeromonas popofii,Aeromonas enchelia Hafnia alvei
Virus : Perioda I Tdk dpt disimpulkan, Periode II KHV (-)
IV. Sukabumi :
Parasit : Trichodinella sp.,Trichodina sp.,Oodinium sp.,Myxobolus koi,Dactylogyrus sp.,Apiosoma sp.,Argulus sp.,Bodomonas p.,Zoothamnium sp.,Chillodonella sp.,Agarella sp.,Epistylis sp. Zoothamnium arbusculla,Gyrodactylus sp.
Jamur : Saprolegnia sp.,Cladosporium sp.,Fusarium sp.
Bakteri :Hafnia alvei,Aeromonas hydrophila,Yersinia enterocolitica,Aeromonas popoffii, Alcaligenes sp.,Aeromonas caviae
Virus : Perioda I Tdk dpt disimpulkan, Periode II KHV (+)
 
V. Ciamis :
Parasit : Oodinium sp.,Epistylis sp.,Vorticella sp.,Dactylogyrus sp.,Trichodina sp.,Trichodinella sp. Gyrodactylus sp.,Heneguya Sp.,Agarella sp.,Zoothamnium sp.,Apiosoma sp.,Calliperia brevipes,Ichhypthirius multifiliis
Jamur : Saprolegnia sp.,Leptolegnia sp.,Aspergillus flavus,Exophiala sp.,Paecilomyces sp.
Bakteri :Aeromonas caviae,Aeromonas hydrophila,Aeromonas jandaei,Citrobacter freundii, Bacillus sp., Plesiomonas shigelloides, Acinetobacter sp., Aeromonas allosacharophila, Edwardsiella tarda, Aeromonas popoffii, Alcaligenes sp., Bacillus sp.
Virus : -
 
VI. Tasikmalaya :
Parasit : Heneguya sp.,Trichodina sp.,Trichodinella sp.,Epistylis sp.,Apiosoma sp.,Myxobolus sp.
Centrocestus sp.,Vorticella sp.,Ichtyophtyrius multifilis
Jamur : Saprolegnia sp.,Aspergillus nidulans
Bakteri : Aeromonas popoffii,Aeromonas veronii,Edwardsiella tarda,Aeromonas eucrenophila
Aeromonas hydrophila
Virus : Periode II KHV (-)
 
VII. Purwakarta :
Parasit : Dactylogyrus sp.,Trichodinella sp.,Oodinium sp.,Gyrodactylus sp.,Bodomonas sp.,
Trichodina sp.Epistylis sp., Centrocestus sp.,Myxobolus koi
Jamur : -
Bakteri : Aeromonas hydrophila,Yersinia enterocolitica,Aeromonas schubertii,Aeromonas media
Citrobacter freundii,Bacillus sp.,Aeromonas popoffii
Virus : Periode I KHV (-) Periode II KHV (-)
 
VIII. Indramayu :
Parasit : Dactylogyrus sp.,Oodinium sp.,Trichodina sp.,Apiosoma sp.,Epistylis sp.,Trichodinella sp.
Chilodonella sp.,Bodomonas sp.,Dactylogyrus sp.,Thelohanellus sp.,Vorticella sp.
Charchesum sp.
Jamur : Saprolegnia sp.
Bakteri :Aeromonas hydrophila, Chromobacterium sp., Pseudomonas diminuta, Aeromonas hydrophila, Pleisiomonas shigelloides,Pseudomonas alcaligenes,Acinetobacter sp.
Yersinia entrocolitica,Vibrio vulnificus,Aeromonas popofii
Virus : Periode I TSV &WSSV (-) Periode II TSV&WSSV (+)
 
IX. Majalengka :
Parasit : Ichthyopthirius mulfifiliis,Oodinium sp.,Tricodinella sp.,Dactylogyrus sp.,Myxobolus koi
Transvesotrema,Vorticella sp.,Chilodonella sp.,Tricodina sp.,Epystilis sp.,Apiosoma sp.
Centrocestus sp.
Jamur : Exophiala sp.,Aspergillus niger,Paecilomyces sp.
Bakteri :Plesiomonas shigelloides,Enterobacter spp.,Aeromonas hydrophila,Yersinia enterocolitica
Virus : Periode I KHV (+)


7. Komoditas dominan : Abuk udang, abuk ikan, kulit rajungan, Dried Crab Shell, Crab Shell Powder, Live Tropical Fish, Koi, Kepiting

8. Negara ekpor dominan : Cina

1 komentar: